Membuat Puisi, Pantun dan Karangan Fiksi

PUISI

PAHLAWANKU

Ketika aku melihat negeri ini
Aku merasa betapa susahnya
Membuat negeri ini
Menjadi nyaman seperti saat ini
                     Kuteringat pula jasa-jasa pahlawan
                     Yang telah bersusah payah
                     Mempertahankan negeri ini
                     Agar tidak direbut oleh penjajah
Kau laksana sebuah lilin
Walaupun dirimu terbakar
Tapi kau tetap bersinar terang
Demi menggapai cita-cita negeri ini
                      Kini air mataku mulai menetes
                      Ketika mengingat para pahlawan
                      Yang mati terbunuh ketika berjuang
                      Melawan penjajah
Dan betapa mirisnya hati ini
Melihat semangat para pahlawan
Yang berjuang tanpa henti
Dan sampai tetes darah penghabisan
                       Mungkin inilah hasil dari perjuangan
                       Para penjajah yang telah berjuang
                       Sekuat tenaga untuk mendapatkan
                       Kemerdekaan seperti saat ini
Dan kini bendera pun telah berkibar
tanpa ada halangan dari
Penjajah manapun
Jayalah Indonesiaku


PANTUN

Pergi ke Pasar membeli es
Tidak lupa membeli pita
Jika ingin menjadi orang sukses
Jangan lupa taat pada orang tua

Ke Supermarket membeli cokelat
Singgah sebentar ke rumah Dea
Jangan lupa dirikan sholat
Karena sholat tiang agama

Jalan-jalan ke Jakarta
Jangan lupa membeli semangka
Janganlah engkau sering berdusta
Karena dusta akan menambah dosa

Pergi ke pasar membeli daging sapi
Tidak lupa membeli buah rambutan
Jika engkau ingin dihormati
Hormatilah orang lain



Karangan Fiksi



KARIN
Di suatu kota hiduplah sebuah keluarga yang bisa disebut memiliki kekayaan karena keluarga ini mempunyai rumah yang mewah. Awalnya keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, dan satu orang anak perempuan yang bernama Karin. Singkat cerita, ibu dari Karin meninggal karena sakit parah. Oleh karena itu ayahnya pun memilih untuk menikah lagi dengan seorang janda yang memiliki satu orang anak perempuan yang bernama Riris. Akan tetapi ibu tiri Karin dan anaknya yang bernama Riris ini memiliki sifat yang tamak dan ingin menguasai harta ayah Karin.
Ketika ayahnya pergi berangkat kerja maka Karin pun sering dijadikan pembantu di rumahnya sendiri. Namun ketika ayahnya pulang dan menanyakan kabar Karin, ibu tirinya selalu menjawab Karin sering bermalas-malasan dan tidak mau membantu ibunya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Sehingga pada suatu hari karin bertemu dengan seorang laki-laki berwajah tampan dan Karin pun mulai menyukai laki-laki tersebut. Suatu hari laki-laki tersebut tiba-tiba datang ke rumah Karin. Namun ibu tirinya tidak memberikan izin ke laki-laki tersebut untuk bertemu dengan alasan Karin sedang sibuk.
Sehingga laki-laki tersebut pun curiga kepada ibu tiri Karin yang sering menjadikan Karin sebagai pembantu di rumahnya sendiri. Akhirnya laki-laki tersebut berusaha untuk membuktikan apa yang dilakukan ibu tiri Karin dengan cara menumpang ke kamar kecil supaya ia bisa melihat apa yang sedang dilakukan oleh Karin dan ternyata apa yang telah ia curigai benar. Dia melihat Karin sedang mengepel lantai dapur rumahnya sendiri. Lalu ia pun merekam Karin yang sedang mengepel dengan menggunakan handphone yang dimilikinya untuk diberitahukan kepada ayah Karin.
Keesokan harinya, laki-laki tersebut pun datang kembali ke rumah Karin untuk memberitahukan ayah Karin atas apa yang telah dilakukan oleh ibu tirinya. Pada saat itu juga kebetulan ayah Karin sedang tidak bekerja sehingga laki-laki tersebut pun langsung menceritakan semuanya dan memperlihatkan rekaman pada saat Karin sedang mengepel lantai dapur rumahnya sendiri. Akhirnya ayah Karin percaya kepada laki-laki tersebut dan ia pun marah kepada istrinya karena telah memperlakukan anaknya seperti seorang pembantu. Lalu ayah Karin pun ingin mengusir istri dan anak istrinya untuk keluar dari rumahnya. Akan tetapi Karin tidak tega melihat ibu dan saudara tirinya menangis.
Kemudian Karin meminta kepada ayahnya agar tidak mengusir ibu dan saudara tirinya. Lalu ibu dan saudara tirinya pun meminta maaf kepada Karin karena telah membuatnya manjadi sorang pembantu di rumahnya sendiri. Akhirnya Karin juga memaafkannya. Sejak saat itu Karin hidup bahagia bersama keluarga barunya.

 
Free Website templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates